Hmmm.. gue mau share tentang seseorang yang teramat berpengaruh dalam hidup gue. Gue terlahir sebagai anak bungsu permanen. Gue sangat berobsesi untuk punya adik. Khususnya gue pengen punya adik laki-laki. Gue pernah sampe ngefans ke Brandon De Angelo hanya gara-gara gue pengen punya adik kaya dia. Tapi sih kagak munkin Brandon bisa jadi adik gue.
Singkat saja, tahun 2011 gue memutuskan untuk Menuntut ilmu di pesantren. Namanya Pondok pesantren Anwarul Ulum, gue disana berkat ajakan teman sekolah gue dulu. Banyak banget kenangan yang tak munkin bisa dilupakan. Singkat cerita lagi, gue kenal sama yang namanya Acep Zamzam Apriliyawan. Awalnya biasa saja, gue anggap dia anak kecil biasa tapi kelamaan gue makin deket sama dia. Dan gue tau sifatnya dia bahwa dia itu super sangat menyebalkan, ceria dan slalu bikin gue pengen nyubitin pipinya saking nyebelinnya.
Yang bikin gue tercengang waktu gue tau bahwa tanggal lahirnya adalah tanggal 7 April. Sementara tanggal itu adalah tanggal kematian keponakan gue.Namanya Hilda, dulu waktu gue kelas 5 SD dia meninggal karena penyakit jantung di usia 6 tahun. Masalahnya dia meninggal di Samarinda dan disemayamkan disana. Sampai sekarang gue belum pernah melayad ke makam dia. De Hilda juga dulu deket banget sama gue. Uniknya Acep lahir tanggal 7 April dan De hilda meninggal tanggal 7 april. Kalo de hilda masih hidup dia sudah seumuran acep *kelahiran tahun 2000. Dari segi kelakuannya sama percis tak ada yang kurang sama sekali.
Semakin hari gue semakin deket saja sama acep, dia suka main ke asrama gue atau gue yang main kerumahnya sekalian jajan karena neneknya dia buka warung. Kita selalu bersama dalam keadaan apapun. Pokoknya kita sudah seperti adik kakak sesungguhnya. Kita suka saling becanda, saling ejek. Gue suka ngejekin dia Belo karena matanya belotot, kalo dia suka ejekin gue Lenang. Makannya gue suka panggil dia DEBLO (Dede Belo) dan dia juga membalas gue dengan sebutan KANANG (Kakak Lenang). Sungguh gue dalam masa emasnya saat itu. Krena gue tau rasanya punya adik kaya gimana.
Dia pernah ngasih gue MABASA (Makaroni banyak rasa) waktu mamahnya pulang dari bandung, dia minta oleh-oleh dan gue dikasih 1. Banyak temen-temen yang sirik, katanya koq cuma gue yang dikasih. Gue juga pernah ngasih dia Baju pantai waktu dulu gue dari pangandaran. Sekampung tau kalo gue deket banget sama acep, dan banyak yang ngritik gue kalo gue mainnya sama anak kecil melulu. lahh masa bodo gue gak anggap sama sekali omongan seperti itu. Gue cuma mau ngasuh dia saja, nenek acep juga tau kalo gue sama acep emang udah kaya adik kakak, makannya dia nitipin acep ke gue.
Hari berganti hari, Kini Acep sudah menginjak SMP. Gak terasa dia sudah mau beranjak gede. Gue slalu nasehatin dia sebelum dia masuk SMP. Gue bilang kalo acep harus aktif dalam OSIS atau Extrakulikuler, dan diapun menurut. Dia masuk ke beberapa ekskull seperti Bola, Voli, Pansus (Pasukan Khusus), dan dia juga masuk OSIS. Dia menjadi orang yang sibuk jarang dirumah, telat pulang melulu. Gue curiga kenapa dia begitu jangan-jangan abis sekolah langsung main. Tapi ternyata gue berburuk sangka, dia telat pulang karena ekskull dulu atau latihan pansus. Gue nasehatin supaya jangan terlalu banyak mengambil eskskull, tapi dia nya malah jawab " kan dulu kata kakak harus aktif di sekolah". Tapi iya juga jadi gue yang bingung sendiri.Sudahlah gak apa-apa demi mengembangkan bakat dianya juga. memang dia berbakat dalam bidang olahraga, maen bola, voli dia jagonya. Soal bola, dia berpegang teguh pada Barcelna sementara gue hater barca, karena gue itu GGMU. Kalo sudah debat tentang Barca dan MU gak ada yang mau kalah. Dia selalu mengikuti beberapa perlombaan dengan sekolahnya dan slalu menjadi juara dan membuat gue bangga karena dia pulang membawa piala. Tapi setelah dia mengikuti perlombaan, penyakitnya selalu kambuh. Dia mempunyai penyakit ashma yang dideritanya semenjak dia bayi. Suka seih kalo lihat dia sudah kambuh, dulu waktu ashma nya kambuh di asrama, dia tiduran di kamar gue, gue pegang keningnya sangat panas, gue bingung, mau nganterin dia pulang tapi diluar hujan begitu deras. Akhirnya gue putuskan untuk merawat dia, gue tutupi badannya dengan selimut yang ada. Gue terus jagain dia, mengusap pipinya sambil menunggu hujan reda. Dia terus minta gue ngusapin punggungnya,munkin supaya sesak nafasnya sedikit reda, gue terus mnegusap pungggungnya, meski tangan ini sudah pegal gue tetap sabar, yang penting dia nyaman. Dan akhirnya hujan pun sudah berhenti tapi acep tertidur pulas, takutnya hujan turun lagi, akhirnya gue bawa pulang saja dia sambil menggendongnya. DI perjalanan pulang dia terbangun dan dia minta turun dari pangkuan gue katanya dia bisa sendiri.
Hari terus berganti, dia terasa berbeda, berubah 180 derajat entah mengapa. Dia mulai dekat dengan seseorang yang dia anggap sahabat dan memang dia membuat sebuah persahabatan dengan orang itu. Syukurlah dia punya sahabat yang sayang sama dia. Tapi semenjak mereka bersahabat, kenapa jadi berubah sama gue? apa salah gue, gue gak melarang sama sekali mereka bersahabat. Malahan gue mendukung persahabatan mereka. Kali ini sahabatnya itu adalah cewek, gue curiga kalo acep ada rasa pada sahabat ceweknya itu. Gue saranin acep supaya dia nyatain cintanya pada cewek itu, tapi acep sudah tidak pernah mendengarkan omongan gue lagi. Dia memang sudah tidak menganggap gue kakaknya lagi.
Singkat cerita, sahabat ceweknya itu ninggalin acep dan membuat acep patah hati. Yaa disitu gue tau bahwa sebenernya dia memang jatuh cinta pada sahabatnya itu. Dia sampai menangis tak habis pikir kenapa cewek itu tidak merasakan hal yang sama dengan acep, padahal acep kurang apa untuk cewek itu. Persahabatan merekapun retak, acep kembali lagi dan minta maaf kalo dia berubah selama ini. Dia sengaja ngejauhin gue karena dia mau fokus untuk mendapatkan ceweknya itu.Padahal gue gak pernah melarang malahan gue yang bterus mendukung mereka, sungguh terlalu saat dia dalam senang ngejauhin gue saat dia gagal kembali ke gue. Tapi, masih saja gue maafin dia. Gue masih menganggap adik. Tapi dia tidak pernah belajar dari kesalahannya, dia tidak pernah kembali menganggap kakak lagi, bahkan untuk jadi sahabat saja dia sudah tak menganggap lagi. Gue pun sharing dengan mantan sahabat acep, ternyata disimpulkan begini begitulah, dan akhirnya sekarang gue ada dikubu cewek itu. Namanya syfa, akhirnya guelah dan syfa yang menjadi sahabat.
Gue berusaha memperbaiki hubungan syfa dan acep. Tapi tak ada yang mau mengalah, semua merasa berada pada posisi yang benar. Setelah beberapa bulan mereka dalam keretakan, munkin acep sudah merasa bersalah dan gue memberikan nasihat padanya supaya minta maaf pada syfa. Dan alhamdulillah dia mendengarkan omongan gue lagi. Akhirnya hubungan acep dan syfa kembali membaik, tapi syfa tidak mau kembali menjadi sahabat acep lagi dan merekapun menjadi teman biasa.
Gue masih berharap dia nganggap gue kakak, tappi rasanya itu sudah tidak munkin, itu terbukti waktu gue ulang tahun kemarin. Semua teman sepengajian pada sibuk buat ceburin gue. Semuanya ikut seru-seruan kecuali acep yang cuek-cuek saja seperti tidak terjadi apa-apa. Ulang tahun gue gak berarti apa-apa, malah dia tidak mengucapkan langsung cuma say hbd di fb. Itu gak cukup karena kita bukan orang yang terpisahkan oleh jarak. Dilanjutkan dengan acara ngaliweut *TradisiSantri. Dia yang biasanya tidur di asrama memilih untuk pulang daripada menghadiri acara gue yang belum tentu dirayakan setiap tahunnya. Dan itu menjadi jawaban, semenjak itu sudah hilang semua sayang gue terhadap adik padanya. Gue sudah gak perduli dan sudah menganggap dia orang yang gak penting lagi. Tapi kami tidak bermusuhan, kini seperti biasa saja. bedanya dia buka adik gue lagi sahabat juga bukan, teman juga meragukan. Dia adalah orang lain yang baru ku kenali kemarin waktu gue ulang tahun......
#TAMATTTTTTTT
0 komentar:
Posting Komentar